Kerinci Media Sindent – Ratusan warga dari Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan kembali menggelar aksi dengan memblokir jalan nasional Kerinci–Bangko, Jumat (22/8) sore. Aksi ini berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB sebagai bentuk desakan agar tujuh warga mereka yang ditahan polisi segera dibebaskan.
Tujuh warga tersebut sebelumnya diamankan aparat kepolisian usai terlibat dalam demonstrasi di area Pintu Air PLTA pada Kamis (21/8). Penahanan inilah yang kemudian memicu gelombang protes lanjutan dari masyarakat dua desa.
Pantauan di lapangan, massa menutup total badan jalan dengan kayu besar dan membakar ban. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Kerinci menuju Bangko maupun sebaliknya lumpuh total.
“Warga menolak penahanan itu. Mereka menuntut agar tujuh warga yang diamankan segera dibebaskan,” ungkap salah seorang sumber di lokasi.
Sementara itu, aparat keamanan yang sebelumnya berjaga di sekitar area proyek bergeser ke titik pemblokiran jalan untuk mengawasi jalannya aksi dan mengantisipasi kericuhan.
“Ya, kita menuju ke sana (lokasi blokir),” ujar salah seorang petugas singkat.
Hingga berita ini diturunkan, warga dari dua desa tersebut masih bertahan di lokasi. Jalan nasional Kerinci–Bangko belum bisa dilalui kendaraan, sementara massa menunggu kepastian atas tuntutan mereka terhadap tujuh rekan yang ditahan.
























