NewsTrending

Gedung Kampus STIA–STIE di Tambak Tinggi Terbengkalai, Kini Disebut “Sarang Hantu”

380
×

Gedung Kampus STIA–STIE di Tambak Tinggi Terbengkalai, Kini Disebut “Sarang Hantu”

Sebarkan artikel ini

KERINCI MEDIA SINDENT – Pernah menjadi simbol kemajuan pendidikan tinggi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, kini gedung kampus STIA–STIE Tambak Tinggi justru menyisakan pemandangan memilukan. Berdiri megah di atas lahan seluas lebih dari satu hektare di Desa Tambak Tinggi, Kecamatan Depati Tujuh, bangunan yang dulu ramai oleh aktivitas mahasiswa itu kini sunyi senyap bahkan oleh warga setempat dijuluki “sarang hantu.”

Kondisi gedung tampak memprihatinkan. Dinding-dinding mulai retak, cat mengelupas, rumput liar menjalar tinggi di halaman, dan sejumlah ruangan tampak rusak tanpa perawatan. Suasana mencekam di malam hari membuat warga sekitar enggan melintas di kawasan tersebut.

“Dulu ramai mahasiswa, tapi sekarang sudah lama kosong. Banyak yang bilang sering terlihat penampakan di sana,” ujar salah seorang warga Desa Tambak Tinggi, Rabu (5/11/2025).

Salah satu mantan dosen sekaligus alumni STIA, Amirsyam, S.Sos., M.Si, turut menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi kampus yang telah terbengkalai lebih dari dua tahun itu.

“Sangat prihatin dengan keadaan kampus ini. Dulu, gedung STIA–STIE sangat membantu proses pendidikan bagi generasi muda Kerinci dan Sungai Penuh, terutama bagi keluarga yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Amirsyam menegaskan, keberadaan STIA–STIE telah melahirkan banyak lulusan berkualitas yang kini berkiprah di berbagai bidang pemerintahan, baik di Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungai Penuh.

“Banyak alumni yang kini menjadi pejabat pemerintahan. Bahkan dosen-dosen STIA–STIE banyak yang telah menempuh pendidikan tinggi hingga bergelar doktor,” tambahnya.

Ia berharap, pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian serius terhadap keberadaan kampus tersebut. Gedung yang dulu menjadi simbol kemajuan pendidikan di Kerinci itu semestinya tidak dibiarkan terus terbengkalai dan tergerus waktu.

“Kampus ini punya sejarah besar dalam mencerdaskan anak negeri. Sayang kalau dibiarkan hilang begitu saja,” pungkas Amirsyam.

Warga sekitar pun turut berharap agar gedung megah itu dapat kembali difungsikan sebagaimana mestinya — menjadi wadah pendidikan, bukan sekadar bangunan kosong yang menyimpan kisah dan kenangan masa lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *